Proses penyusunan neraca lajur
akan dibahas di dalam artikel ini. Sebelumnya akan diperlihatkan bentuk
neraca lajur yang lazim (sering kita jumpai) yaitu bentuk neraca lajur sepuluh kolom, sebagai berikut:
Pada bagian atas neraca lajur
terdiri dari: baris pertama untuk menuliskan nama perusahaan, baris
kedua untuk menuliskan tulisan neraca lajur, baris ketiga untuk
menuliskan periode neraca lajur. Neraca lajur yang lazim terdiri dari
lima (5) pasang kolom yang masing-masing terdiri atas kolom debet dan
kolom kredit. Kelima kolom tersebut adalah:(1) kolom neraca saldo, (2) kolom penyesuaian, (3) kolom neraca saldo telah disesuaikan, (4) kolom rugi laba, dan (5) kolom neraca.
Prosedur untuk menyusun neraca lajur terdiri atas 5 langkah berikut: 1. Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada neraca lajur, yaitu dengan menjumlahkan saldo masing-masing rekening pada buku besar ke kolom neraca saldo. Saldo debet dimasukkan ke kolom debet dan saldo kredit dimasukkan ke kolom kredit. Setelah semua saldo rekening dimasukkan ke dalam kolom neraca saldo kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kredit
dan hasilnya ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Perlu
diperhatikan bahwa antara jumlah kolom debet dan kredit harus sama.
Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
2. Memasukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian pada neraca lajur.
Sebagian dari rekening yang ada pada kolom neraca saldo pada akhir
periode ada yang membutuhkan penyesuaian, di antaranya adalah rekening
perlengkapan, peralatan, dan lain-lain. Data-data penyesuaian yang ada
pada akhir periode dianalisa dan dimasukkan pada kolom penyesuaian
dalam neraca lajur. Setelah semua data dimasukkan ke kolom penyesuaian,
kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan
ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini
harus sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah
catat.
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
Saldo yang terdapat dalam kolom ini sudah mencerminkan keadaan
perusahaan yang sebenarnya. Saldo rekening yang tercantum dalam kolom
neraca saldo setelah disesuaikan diperoleh dengan jalan menambah atau
mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom neraca saldo dengan kolom penyesuaian. Sedangkan
untuk rekening yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, maka
saldo yang ada pada kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
Perlu diperhatikan juga untuk rekening yang awalnya tidak ada dalam
neraca saldo tetapi baru muncul akibat jurnal penyesuaian juga ikut
dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Setelah semua
saldo dimasukkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan , kemudian
jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan ditulis
pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini harus
sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
4. Memindahkan saldo-saldo dalam neraca saldo setelah disesuaikan, rekening-rekening nominal dipindahkan ke kolom laba rugi, sedangkan rekening-rekening riel dipindahkan ke kolom neraca.Neraca
saldo setelah disesuaikan sekarang telah mencakupi semua informasi
yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Tahap selanjutnya
adalah memindahkan saldo setiap rekening
yang ada ke dalam kolom laporan keuangan yang tepat. Aturan pemindahan
didasarkan atas jenis rekening yang bersangkutan. Rekening nominal
(pendapatan dan biaya) dipindahkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan
rekening riel (aktiva, kewajiban, dan modal) dipindahkan ke kolom neraca. Perlu diketahui bahwa meskipun rekening modal dan prive dipindahkan ke kolom neraca, mereka juga akan digunakan dalam penyusunan laporan perubahan modal. Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
5. Menjumlahkan debet dan kredit pada kolom rugi laba dan kolom neraca.Setelah
masing-masing saldo dipindahkan ke kolom laba rugi dan neraca, langkah
selanjutnya adalah menjumlahkan masing-masing kolom laba rugi dan kolom
neraca. Dalam kolom laba rugi, debet dan kredit dijumlahkan, selisih
antara kolom debet dan kredit adalah laba atau rugi bersih yang
diperoleh perusahaan pada periode
yang bersangkutan. Apabila jumlah kolom debet lebih besar dari kolom
kredit maka kelebihan ini merupakan laba bersih, sedangkan apabila
jumlah kolom debet lebih besar daripada kolom kredit maka kelebihan ini
merupakan rugi bersih. Dalam kolom neraca juga dijumlahkan
masing-masing kolom debet dan kreditnya, besar selisih antara debet dan
kredit pada kolom neraca harus sama dengan jumlah selisih debet dan
kredit pada kolom laba rugi.
0 komentar:
Posting Komentar