Jumat, 29 Maret 2013

Menyusun neraca saldo

Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.


A. PENGERTIAN
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.

 
B. FUNGSI
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.

 
C. BENTUK

 
NERACA SALDO
Nama Rekening  
No. Rekening 
Debet 
Kredit 
    
    
    
    
    
    
    
    
    

 

 
Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening Neraca dan rekening Rugi Laba sebagai berikut:
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lain-lain 
Hutang Lancar
Hutanng Tidak Lancar
Ekuitas 
Pendapatan Operasi 
Pendapatan Non Operasi
Beban Operasi
Beban Non Operasi

 

 
D. CONTOH
Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:

 
NERACA SALDO
Nama Rekening  
No. Rekening 
Debet 
Kredit 
Kas  
 
356.250.000 
-
Piutang  
 
5.000.000 
- 
Kendaraan  
 
150.000.000 
- 
Peralatan  
 
50.000.000 
 
Hutang  
 
- 
50.000.000 
Modal  
 
- 
500.000.000 
Pendapatan  
  
13.000.000 
Beban Telepon 
 
1.000.000 
- 
Beban Asuransi 
 
750.000 
- 
    
Saldo  
 
563.000.000 
563.000.000 
Latihan 12
Berdasarkan soal latihan 11 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya.

 
Jawab:
NERACA SALDO
Nama Rekening  
No. Rekening 
Debet 
Kredit 
    
    
    
    
    
    
   
Posted by Unknown On 10.07 No comments READ FULL POST

Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar

Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.


Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut.
1.      Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
2.      Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
3.      Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
4.  Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga tanggal ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.
3.    Bentuk buku besar
Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan bisa dibedakan ke dalam:
a.        Bentuk Scontro
Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom, contohnya seperti berikut:

Nama Akun :Kode Akun :
Tanggal
KeteranganRefJumlah
Tanggal
KeteranganRefJumlah















b.         Bentuk Staffel
Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom dikenalnya bentuk saldo rangkap, karena terdiri dari saldo  debet dan kredit.
Nama Akun :Kode Akun :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo

DebitKredit












c.         Bentuk T
Bentuk T adalah buku besar berbentuk seperti huruf T dengan sisi kiri untuk pemindahbukuan sebelah Debet sedangkan sisi kanan untuk Kredit.
D                                           Nama Akun                                            K











d.         Bentuk Saldo Tunggal
Bentuk saldo tunggal adalah buku besar berbentuk staffel  dengan saldo tunggal. Bentuknya sebagai berikut :

 Nama Akun :


Kode :

Tanggal
KeteranganRefDebitKreditD/KSaldo

























Contoh Transaksi  :
Pada tanggal 1 Mei 2007 Tn. Benny menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “BENNY TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 10.000.000,-

Analisis transaksi :
·         Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 10.000.000,- (Debet)
·         Modal Tn. Ali Bertambah Rp 10.000.000,- (Kredit)
    posting :
Nama Akun : Kas



No Akun : 1111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
Mei
1
Setoran modal

10000000

10000000

























Nama Akun : Modal



No Akun : 3111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
Mei
1
Tn Benny


10000000

10000000









Posted by Unknown On 10.02 1 comment READ FULL POST

Kamis, 28 Maret 2013


Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)

Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
Posted by Unknown On 10.10 No comments READ FULL POST

Mendokumenkan bukti transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.

Posted by Unknown On 10.07 No comments READ FULL POST

Peningkatan Standar Akuntansi Internasional (Improvements To International Public Sector Accounting Standards)


International Public Sector Accounting Standards Board(IPSASB) merupakan penyusun standar akuntansi internasional untuk sektor publik di bawah International Federation of Accountants(IFAC). Tahun 2005 IPSASB melakukan peningkatan terhadap standar-standar (International Public Sector Accounting Standards/IPSAS) yang telah diterbitkan sebelumnya. Peningkatan tersebut berupa revisi terhadap 11 standar dari 20 standar yang telah pernah diterbitkan. (Lihat Lampiran 1. IPSAS yang Direvisi). Revisi ke-11 standar tersebut dimuat dalam draf publikasian (exposure draft/ED) Nomor 26.
Posted by Unknown On 10.05 No comments READ FULL POST
My Profil

My facebook
http://www.facebook.com/emondchiby

 My twitter
@safarimuhamad
Posted by Unknown On 10.00 No comments READ FULL POST

TIPS DAN TRIK MENGERJAKAN AKUNTANSI


Mungkin bagi sebagian orang, akuntansi adalah ilmu yang membosankan (bagiku juga sih ^_^). Mulai dari pengumpulan bukti transaksi, formulir-formulir, pembukuan, sampai pembuatan laporan keuangan yang sangat menjemukan. Jika kita sedikit saja melakukan kesalahan, maka akibatnya akan sangat fatal, masa depan perusahaan bisa jadi taruhannya. Karena itu, disini aku akan sedikit membahas tentang Tips dan Trik mengerjakan akuntansi khususnya bagi pelajar-pelajar yang punya guru-guru akuntansi yang killer seperti diriku ini ^_^.

1. Sabar
Seorang akuntan atau yang sedang belajar akuntansi, harus memiliki sifat penyabar. Karena dalam proses pengerjaannya, kita akan banyak menemukan masalah. Saldo neraca tidak balance, saldo laba di neraca lajur tidak sama dengan laporan laba rugi, semua itu butuh kesabaran dalam menyelesaikannya. Kalau kita cepat putus asa, yakin deh, tugas kita tidak akan kelar-kelar dan malah akan semakin berantakan.

2. Teliti
Bergelut di bidang akuntansi, pasti kita juga akan bergelut dengan angka-angka yang entah berapa jumlahnya. Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan bermilyar-milyar harus kita hitung dengan teliti dan seksama. Bayangkan kalau ketika kita sedang membuat worksheet yang akunnya bejibun, kita salah menuliskan angka. Angka yang semestinya 1000000 kita tulis 100000, tentu itu akan mengacak-acak pekerjaan kita kan? Tak hanya worksheet yang akan semrawut, tapi kesalahan seperti itu juga akan sangat berpengaruh pada laporan keuangan kita yang lain. Parahnya lagi, tentu hal semacam itu akan sangat merugikan perusahaan, jika kita tidak segera memperbaikinya. Karena itu, Be focus ya!!

3. Konsentrasi
Dalam mengerjakan akuntansi, sang akuntan harus berkonsentrasi penuh dengan pekerjaannya, apalagi kalau sudah menjelang pembuatan laporan keuangan di akhir periode. Karena satu kesalahan saja akan berakibat sangat buruk dan sulit ditemukan. Makanya, berkonsentrasilah sebelum itu agar kita tidak harus bekerja dua kali dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi.

4. Kerja keras
Ini point utamanya. Karena Sabar, Teliti dan Konsentrasi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan (apalagi buat anak-anak malas seperti aku ^_^). Kita harus bekerja keras dalam melakukannya, sehingga hasil yang kita dapat dari siklus akuntansi yang kita kerjakan baik dan memuaskan.

Nah, bagi para akuntan atau orang-orang yang sedang belajar menggeluti ilmu akuntansi, silahkan tanamkan hal-hal diatas dalam diri anda, sehingga anda akan lebih mudah mengerjakannya. Selamat mencoba ya...!!
Posted by Unknown On 02.33 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About